Hi Kalmteens, apakah kamu pernah mengalami hal ini? Kamu baru saja pulang dari sekolah. Kamu ingin beristirahat karena merasa badanmu sudah capai. Tetapi kamu justru menemukan orang tuamu bertengkar hebat dengan satu sama lain. Atau justru pertengkaran orang tua seperti ini sudah terlalu sering terjadi? Sehingga setiap perjalanan pulang membuat badanmu terasa berat dan hatimu cemas. Setiap kali kamu mendengar nada pertengkaran yang meninggi, detak jantungmu berdebar semakin cepat, dan tanganmu berkeringat dingin karena pikiranmu penuh rasa takut dan bingung. Bahkan menyaksikan perang dingin mereka tentu sudahlah menyakitkan. Sering, kita merasa kewalahan dan tidak tahu harus bagaimana.
Tetapi faktanya adalah dengan kamu ada disini dan membaca artikel ini berarti kamu cukup kuat untuk mencari pertolongan dan solusi. KALM hadir untuk membantumu menghadapi rasa stres dengan tip-tip dibawah ini:
Hal Paling Penting
Amati situasi dan lihat apakah ada tanda-tanda kekerasan. Apabila ada indikasi kekarasan di dalam pertengkaran orang tua kita, cari bantuan profesional (contohnya: 119). Hubungi juga orang dewasa terdekat yang kamu percayai.
Bila tidak ada, coba kenali apa masalah atau sebab dari pertengkaran. Hal ini dapat membantu kita memastikan apakah mereka bertengkar soal masalah kecil atau serius dan apakah kita seharusnya lebih khawatir atau tidak.
Cari Tempat Aman
Kita mungkin merasa terpicu ketika mendengar suara-suara keras dan bahasa yang kasar. Namun coba untuk tahan diri kita dari ikut masuk kedalam pertengkaran mereka. Kita tidak mau untuk ikut terseret dalam pertengkaran dan lalu dipaksa untuk memilih sisi salah satu orang tua.
Ingatlah, sangatlah mungkin kalau kita tidak tahu semua cerita dibelakang pertengkaran orang tua dan bisa lalu menarik kesimpulan yang salah. Setelah kita memastikan tidak ada tanda-tanda indikasi penyiksaan, kita bisa memberi mereka (dan diri kita sendiri) ruang.Berjalan-jalanlah keluar rumah, bertemulah dengan teman, atau sekedar ke kamar kita sendiri. Kalau kita tidak bisa meninggalkan mereka, kita bisa mencoba mengalihkan perhatian kita sendiri. Kita bisa mendengarkan musik, membaca, atau menonton film.
Kuasai Pikiran, Perasaan, dan Kelakuan Kita Sendiri
Kita harus tahu bahwa satu-satunya hal yang bisa kita kontrol adalah diri kita sendiri. Buang pikiran-pikiran negatif dan jangan salahkan diri kita untuk perilaku orang tua dan apabila kita tidak mampu menengahi pertengkaran mereka. Adalah sesuatu yang normal,kok, untuk merasa sedih atau marah dengan situasi yang kita hadapi. Tetapi ingatlah juga kalau kebanyakan pertengkaran hanyalah hal yang sementara.
Kita juga bisa mencari waktu untuk memeriksa kembali perasaan kita dengan seorang dewasa yang kita percayai. Kita harus mencoba untuk tetap jujur dengan perasaan dengan tidak melepas rasa hormat kepada kedua orang tua kita. Lalu biarkan mereka membantu kita untuk melihat situasi kita dengan lebih netral dan lebih tidak emosional.
Menyimpan sebuah gratitude journal yang diisi dengan berbagai hal yang kita masih bisa syukuri juga terbukti secara ilmiah bisa membantu kita untuk menghentikan pikiran-pikiran negatif dan meningkatkan tingkat kebahagiaa.
Bicarakan Dengan Orang Tuamu
Meskipun tidak ada jaminan hal ini akan selalu terjadi, ketika kita menceritakan perasaan kita ketika mereka sedang bertengkar bisa membuat mereka berhenti dengan sendirinya. Carilah waktu yang tepat untuk menghampiri mereka setelah pertengkaran usai. Jelaskan persepsi kita tentang situasi tersebut dan beritahu mereka apa yang kita inginkan. Apabila kita merasa terlalu gugup untuk melakukannya secara langsung, kita juga bisa mencoba untuk menyampaikannya lewat surat.
Lepaskan Emosimu
Kita tidak harus selalu kuat, kok, Kalmteens. Kita juga boleh untuk kadang-kadang menjadi lemah. Ada waktunya kita boleh menangis dan meluapkan emosi kita pada waktunya. Daripada terus memendam perasaan, kita juga bisa menyalurkan emosi kita dengan cara-cara yang sehat. Tanyalah pada dirimu kita kira-kira apa yang pernah membantu kita ketika hal yang sama terjadi. Apakah itu dengan berolah raga, menulis puisi, atau bahkan hanya membicarakan hal-hal tersebut dengan seorang teman?
Bangun Ulang Persepsimu
Hal ini mungkin sulit untuk diterima, tapi pertengkaran bisa menjadi suatu hal yang baik. Orang tua kita mungkin tertekan oleh pekerjaan mereka dan tidak punya cara untuk melepaskan rasa stres mereka kecuali kepada satu sama lain. Dan juga, terkadang pertengkaran orang tua terjadi karena adanya beberapa ketidakcocokan sifat, dan mereka sedang kesulitan untuk mencari solusi yang terbaik. Di dalam kasus-kasus seperti ini, pertengkaran adalah salah satu proses yang harus dilalui agar mereka dapat belajar berkomunikasi dengan lebih jujur yang sekaligus dapat memperkuat dan memperdalam hubungan mereka.
Pada Akhirnya...
Kita harus berusaha untuk mengerti orang tua kita. Hal yang tidak kita mau terjadi adalah untuk memulai pertengkaran baru dengan orang tua kita. Meskipun pertengkaran mereka bisa membuat mereka terasa jauh, mereka tetaplah orang tua kita. Setiap keluarga mempunyai dinamika mereka masing-masing, dan kita dilahirkan di keluarga kita karena sebuah alasan. Mari kita lihat hal ini sebagai sebuah kesempatan untuk menunjukan dukungan kita untuk hubungan mereka meski mereka sedang melalui saat-saat sulit. Mungkin kita bahkan bisa menganjurkan mereka konseling keluarga. Ingat, ya, Kalmteens, kita mungkin tidak bisa mengontrol hal-hal yang datang kepada kita tetapi kita selalu punya kuasa untuk menentukan bagaimana kita mau merespon kepada hal-hal tersebut.