Pemilu 2019, sebuah peristiwa besar dalam sejarah Indonesia, akan terjadi esok hari. KALMers, beberapa dari kamu mungkin antusias untuk mendukung paslon pilihan, beberapa mungkin mengalami ketegangan dalam hubungan karena pilihannya, dan bagi yang lain... yah, kamu mungkin tidak peduli sama sekali tentang Pemilihan Umum. Kenyataannya adalah, ini merupakan waktu yang menonjolkan perbedaan.
Di KALM, kami percaya bahwa setiap orang itu lebih dari sekadar bagaimana mereka memilih di Pemilu 2019 ini.
Theory of Mind
Mengapa demikian? Dalam ilmu psikologi, kami menyebutnya "Teori Pikiran" (Theory of Mind). Teori ini mengatakan bahwa dalam masa kanak-kanak, kita perlahan-lahan belajar bahwa orang lain mungkin mengetahui, merasakan, dan menginginkan hal-hal yang berbeda dari kita, tergantung pada apa yang mereka alami dalam hidup mereka.
Inilah sebabnya mengapa menonton film horor, aksi, misteri, dan percintaan sangat menyenangkan. Kita, para penonton, mengetahui informasi penting yang tidak diketahui oleh para karakter lain. Ada hantu di dalam rumah tua itu, dan pasangan yang baru menikah akan masuk tepat ke dalam perangkap kematian. Sang pahlawan tidak tahu bahwa sahabatnya telah memutuskan untuk mengkhianatinya karena iri. Cinta tidak tahu bahwa Rangga akan pergi ke kota New York, dan baru akhirnya tahu pada menit-menit terakhir!
Fiksi itu rapi. Informasi penting diungkapkan kepada penonton dan seringkali ada sebuah resolusi. Namun, dalam kehidupan nyata, kita lupa betapa berbedanya kehidupan banyak orang lain! Ya, dalam politik, tetapi juga dalam pekerjaan dan rumah tangga. Beban apa yang mereka bawa bersama mereka, kenyataan apa yang mereka anggap benar, peristiwa menyakitkan apa yang telah dialami oleh teman dan keluarga mereka, nilai-nilai yang mereka miliki di alam sadar dan bawah sadar mereka: keputusan kami selalu dibentuk pengalaman masa lalu dan tekanan-tekanan saat ini. Termasuk pilihan politik mereka di dalam Pemilu 2019.
Memahami dan Menanggapi Perbedaan
Apa yang kita sangka orang lain ketahui, rasakan, atau inginkan hanyalah sebuah TEORI. Apa yang kita anggap pilihan buruk, mungkin adalah pilihan yang sangat baik bagi orang lain: semua karena pengalaman hidup yang sangat berbeda dari kita.
Ketika menanggapi perbedaan orang lain, kita mencibir mereka, merendahkan mereka, dan kita menjadi marah. Kita sering saling memanggil nama seperti Kampret dan Cebong; bodoh dan tidak berpendidikan; elitis dan salah arah. Kita menulisnya di dinding Facebook, feed Twitter, dan kita bahkan membiarkannya tergores di hati kita. Kita mengurangi nilai seseorang berdasarkan pilihannya dan hanya peduli pada satu pilihan itu!
Cara Yang Lebih Baik
Di KALM, kami mendorong kamu untuk mengenal setiap pribadi, lebih dari siapa yang mereka pilih pada Pemilu Umum kali ini, bahkan melampaui kenyataan bahwa mereka memilih sama sekali atau tidak.
KALMers akan terkejut dengan perbedaan menanggapi segala sesuatu dengan keterbukaan dari tanggapan yang penuh sindiran. Mengapa kamu menginginkan ini? Mengapa kamu merasa seperti itu? Mengapa kamu berpikir begitu? Kami menantang kamu minggu ini, untuk memilih untuk mengenal mereka yang memberikan suara yang berbeda dari kamu. Cobalah untuk melihat dari sisi pandang mereka.
Bagaimanapun, kita semua pada akhirnya menginginkan negara dan kehidupan yang lebih baik.
KALM mendoakan agar seluruh Indonesia mengalami proses Pemilihan Umum yang damai dan adil.