Jakarta, 19 Agustus 2021 — Kali ini untuk pertama kalinya KALM membawakan konsep acara baru untuk para KALMers nih. Konsep acara ini diberi nama KALM Curhat. KALMers di sini sudah tahu belum? Memangnya apa sih KALM Curhat itu?
KALM curhat adalah event yang didesain oleh KALM untuk memfasilitasi para KALMers berdiskusi mengenai topik-topik kesehatan mental. Berbeda dari KALM Webinar yang berfokus pada pemaparan materi, KALM Curhat lebih menekankan sesi sharing pikiran dan perasaan KALMers. Tujuannya agar peserta menjadi lebih leluasa bercerita dan bertanya pada Kalmselor yang mendampingi.
Acara perdana KALM Curhat ini mengangkat tema “Adult-Children in Toxic Family”. Tema ini dipilih KALM karena meski sebenarnya dialami banyak orang namun masih jarang dibahas. Entah karena terasa tabu atau memang belum mendapat banyak perhatian.
Oleh karena itu, acara ini bertujuan untuk memberi ruang aman bagi peserta mencurahkan perasaan yang selama ini terpendam mengenai pengalaman di dalam Toxic Family. Diharapkan mereka bisa mendapatkan perspektif baru, mengetahui cara menghadapi Toxic Family, dan mengelola diri dari Psikolog & cerita sesama peserta.
Acara yang berdurasi satu setengah jam ini didampingi oleh Psikolog dan Co-Founder KALM, Karina Negara. Bersama lebih dari 40 peserta yang hadir, Karina Negara mengajak semua yang hadir untuk lebih terbuka akan permasalahan ini.
“Kadang orang salah paham, toxic itu nggak harus se-ekstrim memukul dan melukai secara fisik, lho. Dengan orang tersebut membuat kita jadi merasa nggak safe, nggak aman secara emosional aja sebenarnya sudah toxic,” ungkap Karina Negara.
“Ingat ya, nggak aman bukan nggak nyaman. Kalau cuman sekadar nggak nyaman, akan ada banyak hal yang membuat kita nggak nyaman. Bahkan hal yang baik untuk kita sekalipun,” tegasnya.
Note: Baca juga tentang Pentingnya Batasan Emosional Dengan Keluarga untuk menghindari toxic family ya, KALMers
Lewat KALM Curhat ini KALM ingin menegaskan bahwa KALM selalu hadir untuk kamu yang ingin cerita. KALM yakin bahwa apapun yang kamu rasakan itu nyata dan layak untuk didengarkan. Oleh karena itu KALM akan terus berusaha untuk mengkomunikasikan pesan bahwa ada orang yang mau untuk mendengarkanmu.
Jangan ragu untuk mengunduh Aplikasi KALM jika kamu merasa butuh berkonsultasi dengan Kalmselor profesional. Kamu bisa mengunduhnya di sini, KALM selalu ada karena #KamuPerluCerita
Penulis: Rachma Fitrianing Lestari
Editor: Lukas Limanjaya